Jumat, 01 November 2013

AKIDAH GAUZILLAH

AKIDAH GAUZILLAH, lahir di Jakarta 20 Desember 1977. Puteri ke-6 dari 10 bersaudara pasangan Juariyah (alm) dan Mochamad Gauzillah (alm). Usai mengikuti pendidikan jurnalistik di Yayasan SIDIK dan Departemen Keuangan RI (1999/2000), menjadi interviewer di Marketing Research Indonesia (2000/2001), di Tebet, Jakarta Selatan. Kemudian pada tahun 2002 memulai karir sebagai jurnalis tetap di majalah remaja Muslimah, di Kramat, Jakarta Pusat.

Ana Westy

Ana Westy, tetapi lebih senang dipanggil Achie, lahir dan besar di Kalimantan Barat 3 Maret 1985, lalu menghabiskan masa kuliah dan kerja di Bandung. Senang menyebut diri sebagai penyiar yang penulis-penulis yang penyiar. Senang menulis karena ingin sekali tulisan-tulisannya bisa bermanfaat dan menginspirasi bagi banyak orang sekaligus tetap aktif di dunia penyiaran. Produksi karya fiksi dan non fiksi telah diterbitkan di berbagai media seperti Tribun Jabar, Pikiran Rakyat, dan Penerbit Esensi.

Cok Sawitri

Cok Sawitri lahir di Sidemen, Karangasem, Bali, 1 September 1968, kini tinggal di Denpasar, Bali. Pertengahan tahun 2006, ia berkolaborasi dengan Dean Moss dari New York dalam acara Dance Theater.

Selain sebagi aktivis teater, Cok juga menulis beberapa artikel, puisi, cerita pendek dan juga aktif dalam aktifitas budaya sosial sebagai pendiri Forum Perempuan Mitra Kasih Bali ditahun 1997 dan Kelompok Tulis Ngayah ditahun 1989. Cok tercatat sebagai salah satu dari penasehat The Parahyang untuk majelis Desa Pekraman atau desa dat) di Sidemen, Karangasem, Bali. Ia juga aktif dalam organisasi yang bergerak dalam bidak perempuan dan kemanusiaan sampai grup-grup teater di Bali.

Menurutnya teater di Bali sangat berbeda dari teater lain di Indonesia, atau di dunia pada umumnya. Perbedaan yang sederhana adalah teater di Bali sangat berdasarkan pada proses kreatif budaya di pulau tersebut. Pertunjukan di Bali umumnya menampilkan kekuatan dan semangat.

Karya-karya dari Cok sawitri adalah Meditasi Rahim tahun 1991, Pembelaan Dirah dan puisi Ni Garu tahun 1996, Permainan Gelap Terang ditahun 1997, Sekuel Pembelaan Dirah pada tahun 1997, Hanya Angin Hanya Waktu tahun 1998, Pembelaan Dirah pada festival monolog tahun 1999 di Bali, Puitika Melamar Tuhan tahun 2001, Anjing Perempuanku, di Denpasar, Singaraja, Karangasem dtahun 2003, Aku Bukan Perempuan Lagi tahun 2004, Badan Bahagia, bagian dari wisuda Gumi, episode pertama dari Pembelaan Dirah di Ubud, dan Pusat Seni Provinsi Bali pada tahun2005.

D. Kemalawati

D. Kemalawati, beliau adalah penulis puisi kelahiran 1965 dari kota Meulaboh yang porak poranda oleh tsunami 2004.

Dianing Widya Yudhistira



Dianing Widya Yudhistira (lahir di Batang, Jawa Tengah, 6 April 1974; umur 39 tahun) adalah seorang sastrawati Indonesia. Mengawali debutnya sebagai penulis puisi, cerita pendek, dan resensi buku sejak 1992, dipublikasikan di berbagai media massa antara lain Republika, Media Indonesia, Koran Tempo, The Jakarta Post, Nova, HorisonWawasan, Cempaka, Suara Merdeka, Memorandum, Jawa Pos, Pikiran Rakyat, Waspada, Serambi Indonesia, Suara Nusa, Bali Pos, Majalah GEN dan Tunas Cipta (Malaysia), dan Bahana (Brunei Darussalam)

Tahun 1996 diundang dan mengikuti “Mimbar Penyair Abad 21” di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta. Desember 2003 diundang Dewan Kesenian Jakarta untuk baca puisi dalam forum “Temu Sastra Jakarta”. Kini Dianing Widya tinggal di Perumahan Vila Pamulang, Blok Dj-7/8, Pondok Petir, Sawangan, Depok 16517

HUDAN NUR



HUDAN NUR lahir pada 23 November 1985. Sekarang dipercaya sebagai ketua Komunitas Sastra Indonesia (KSI) Palu-Sulawesi Tengah. Karya-karyanya berupa puisi, cerpen, essay dan artikel tersebar pada Untaian Mutiara RRI Nusantara, Banjarbaru Post, Banjarmasin Post, Radar Banjarmasin, Buletin Sloka Tepian, waTas Media, Buletin Rumah Sastra Bandung, Tabloid Realitas, Rakat Media, Buletin Aliance BenKilTra, Sinar Harapan, Republika, Suara Karya, Sinar Kalimantan, Radar Sulteng, Mercusuar, Media Alkhairat, Buletin Hysteria, Majalah Sastra Horison .
Sering mengikuti dan membuat diskusi, apresiasi dan event bertajuk sastra. Diundang pada Kongres Komunitas Sastra Indonesia di Kudus, 2008. Mengikuti Pertemuan Literasi Indonesia Oleh Ode Kampung, Rumah Dunia di Serang Banten pada Desember 2008. Menghadiri Temu Sastrawan Indonesia II di Pangkalpinang (Kepulauan Bangka Belitung) 2009 dan Temu Sastrawan Indonesia III di Tanjungpinang (Kepulauan Riau) 2010. Tahun 2007 menjadi peserta MASTERA (Majelis Sastra se-Asia Tenggara): Puisi.
Sajak-sajaknya bisa ditemukan dalam bunga rampai: Narasi Matahari (KSBK:2002), Notasi Kota 24 Jam (KSBK:2003), Bulan di Telan Kutu (KSBK:2004), Bumi Menggerutu (KSBK:2005), DIMENSI (KSSB:2005), Ragam Sunyi Jejak Tsunami (Medan, 2005), Melayat Langit (KSBK:2006), Rahasia Sedih Tak Bersebab (Pan.Aruh Sastra:2006), Seribu Sungai Paris Barantai (Pan.Aruh Sastra:2006), 142 Penyair Nusantara Menuju Bulan (KSSB:2007), Kugadaikan Luka (KSBK:2007), Antologi Penyair Kontemporer Indonesia Antologi Puisi Dwi Bahasa: Indonesia dan Mandarin (Perhimpunan Penulis Yin Hua, Jakarta:2007), Malaikat Hutan Bakau (KSBK:2008), Tarian Cahaya Di Bumi Sanggam (Pan.Aruh Sastra:2008), Wajah Deportan (Pusat Bahasa, Jakarta:2009), Menggoda Kehidupan (KSBK:2009), Pedas Lada Pasir Kuarsa (TSI II, Bangka Belitung:2009), Do’a Pelangi Di Tahun Emas (Pan.Aruh Sastra:2009), Kaos Hitam Cinta, Antologi Puisi Penyair Perempuan Indonesia Mutakhir (Masyarakat Sastra Jakarta:2009), Nyanyian Pulau-Pulau Wanita Penulis Indonesia (Yayasan Obor Indonesia:2010), Berjalan Ke Utara In Memoriam Moh. Wan Anwar (Magma, Bandung: 2010), Beranda Senja (Kosa Kata Kita, Jakarta: 2010), Percakapan Lingua Franca (TSI III, Tanjungpinang–Kepulauan Riau) dan Menulis Dalam Gelap: Blogger di balik Sampul (Komunitas Blogger Kayuh Baimbai: 2010).
Cerpen-cerpennya terdapat dalam antologi: Bunga Penyejuk Hati (2007) dan Tanpa Nyanyian (TahuraMedia:2008). Manuskrip pribadi: Si Lajang (2002) dan Tragedi 3 November (2003). Di perpuisian bersama kawan-kawan ikut mendirikan Komunitas Teras Puitika dan AUK. Alamat Jalan Tanderante No. 30 RT01/05 Kel. Kabonena Palu Barat Sulteng 94228. Weblog : http://hudannur.blogspot.com/ Email hudan.nur@gmail.com

KALSUM BELGIS



KALSUM BELGIS
Lahir di Martapura, 21 Agustus 1978. Pernah mengikuti latihan tari dan teater di Teater mBlink Kuningan dengan pengawasan Aby Manyu dan bergabung dengan BKS Kostrad di bawah naungan bapak Lim Kampy. Mengenyam pendidikan SMP dan SMA di Kota Bandung. Menimba ilmu di IKJ. Sekarang tinggal di Kota Martapura, Pelaihari, dan Banjarbaru. Buku kumpulan puisinya adalah Mantra Rindu (Mingguraya Press, Banjarbaru, 2012) dan Mantra Petapa (Muthiara Int., 2012. Bagian dari Antologi Puisi Perempuan Penyair Indonesia Terkini, KARTINI 2012 (Penerbit Komunitas Radja Ketjil & Kosa Kata Kita – Jakarta, 2012).